Rabu, 19 November 2014

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

HUBUNGAN LAPORAN KUANGAN DAN BUKU BESAR

                Hasil akhir dari proses akuntansi adalah ikhtisar transaksi keuangan yang terjadi dalam satu periode yang disusun dalam bentuk laporan keuangan. Pencatatan dalam transaksi buku jurnal dan pemindahbukuan data jurnal kedalam buku besar sehingga data semua transaksi dalam suatu periode akuntansi tercatat didalam buku besar.
             Data transaksi keuangan didalam buku besar dikelompokan menjadi kelompok aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan dan beban. Dari data – data akun keompok aktiva, kewajiban dan ekuitas (akun rill) disusun laporan neraca, sementara dari data akun –akun kelompok pengasilan dan beban (akun nominal) disusun laporan laba rugi. Neraca dan laporan laba rugi itulah yang merupakan unsur utama dari laporan kuangan perusahaan.
      Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi unsur – unsur pokok sebagai berikut :
a.       Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
b.      Laporan laba rugi, menggambarkan kinerja keuangan perusahaan selama satu periode akuntansi.
c.       Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam bentuk laporan arus kas atau laporan arus dana.
d.      Catatan dan Skedul Tambahan serta informasi lainnya yang menampung informasi tambahan yang relevan dengan kebutuhan pemakai neraca dan laporan laba rugi.

      BENTUK – BENTUK LAPORAN KEUANGAN
      A.      Neraca

Neraca berisi unsur – unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan (kemampuan) keuangan perusahaan pada saat tertentu, yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Artinya neraca harus dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, oleh karena itu unsur – unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas harus disusun secara sistematis. Unsur – unsur neraca disusun sebagai berikut :

      1.       Aktiva
      Aktiva adalah sumber daya dalam bentuk harta benda atau hak yang dikuasai oleh perusahaan sebgai akibat dari pristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diperoleh peusahaan. Aktiva diakui (dicantumkan) dalam neraca apabila manfaat ekonominya dimasa depan besar kemungkinan dapat diperoleh perusahaan dan aktiva yang bersangkutan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal. Aktiva dalam neraca secara garis besar diklasifikasiakan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

      2.       Kewajiban

Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul karena peristiwa masa lalu dan harus diselesaikan di masa datang dengan menyerahkan aktiva atau jasa (sumber daya perusahaan). Kewajiban diakui dalam neraca apabila pengeluaran sumber daya yang akan dilakukan di masa datang adalah untuk menyelesaikan hutang masa kini, dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Kewajiban dalam neraca biasanya diklasifikasian dengan kewajiban lancar , kewajiban jangka panjang kewajiban lain –lain, hutang yang disubordinasikan.

3.       Ekuitas

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ekuitas didefinisikan sebgai hak residual (sisa) atau aktiva perusahaan setelah diukarangi semua kewajiban. Dengan demikian jumlah (besarnya) ekuitas sama dengan selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan. Dalam perusahaan yang berbentuk perseroan ekuitas diklasivikasiakn sebagai berikut :
a.       Modal yang disetor para pemegang saham
b.      Tambahan modal disetor
c.       Selisih penilaian kembali aktiva tetap
d.      Saldo laba yang dirinci

Neraca dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu skontro (account form) dan bentuk vertikal (report form).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar