Kisah nyata dari sahabatku... jess
Aku memiliki
sahabat yang sudah aku anggap sebagai keluargaku bahkan sebagaian dari diriku
mengganggap ia adalah aku, kesamaan sifat dan cerita bahkan pengalaman yang
dirasakan. Sebut saja ia adalah jes simanis yang berumur sama sepertiku 21
tahun, mendengan kisah pilu dan haru yang telah ia rasakan dari kecil hingga
umur dia sekarang. Jes, bisa dikatakan terlahir dikeluarga yang sederhana,
memiliki orang tua, kaka dan adik yang sangat sayang kepadanya. Namun, tak kala
ia selalu saja menangis jika memingat Ibunya, bukan karna ibunya telah tiada
namun karna ia merasa dunia ini tidak adil, mengapa keluarganya tidak pernah
harmonis seperti keluarga-keluarga yang ia lihat diluar sana.
Melihat kasih
sayang seorang ayah, yang sangatlah ia rindukan semenjak ia duduk dibangku SMA.
Ia tak lagi mendapatkan kasih sayang seperti dahulu sewaktu kecil, ia adalah
anak kesayangan ayahnya, namun sejak ayahnya sudah tidak bekerja lagi, ayahnya
patah mengat. Ayahnya ditipu
berkali-kali hingga habis ratusan juta. Kini ia dan ibunyalah yang banting
tulang mencari uang untuk keperluan sehari-hari, aku bangga dengan sahabatku
sangat bangga kepada jes, sering sekali ia bercerita tentang apa yang telah ia
lakukan selama ini untuk membeli keperluan ia sehari-hari, luarbiasa. Terkadang
ia melupakan rasa malu saat berjualan ke teman-teman kampusnya, sering juga ia
diledek oleh temen kampusnya namun ia menghiraukan itu karna mereka tidak tahu
apa yang dirasakan oleh jes.
Jes mempunyai
beban sangat besar ditahun ini, ia selalu bercerita kesaya sampai mengeluarkan
air mata yang begitu deras, karna ia tak kuat dengan apa yang ia alami saat
ini. Namun ia juga yang memulihkan hati dan pikiran ia, ia selalu bilang Allah
tak pernah memberikan cobaan diaras kemampuan hambanya. Ia hanyalah manusia
biasa yang terkadang tak kuat menerima kenyataan atas apa yang telah menimpa
keluarganya, ia hanya menyangkan mengapa ia pernah seperti itu dan mengapa
ayahnya seperti itu.
Ia bersemangat
melakukan apapun dengan mencari rezeki yang halal demi membayar semua yang
telah ia lakukan dan membatu keluarganya agar ibu dan adiknya bahagia. Sungguh
sedih jika kalian tahu apa yang telah sahabat saya rasakan, ambil sisi
positifnya dari cerita ini. Wanita yang sangat kuat dan tangguh walau aku tahu
dalam diri ia, ia menangis dan menangis, namun ia tak pernah lelah untuk
menaikan derajat keluarganya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar