Tokoh sosiologi selain Auguste Comte
adalah Herbert Spencer. Ia kemudian mengembangkan suatu sistematika penelitian
masyarakat yang kemudian dibukukan dalam judul principles of sociology. Sejak saat itu, istilah sosiologi menjadi
lebih populer. Berkat jasa Spencer pula, sosiologi berkembang pesat.
Sosiologi berkembang dengan pesat
pada abad ke-20, terutama di Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Namun, arah
perkembangan Sosiologi
diketiga negara tersebut berbeda-beda satu samalain. Sosiologi kemudian
menyebar ke berbagai benua dan negara-negara lain,termasuk Indonesia. Sejarah
perkembangan sosiologi di Indonesia dibagi dalam 2 kurun waktu,yaitu permulaan
dan setelah Perang Dunia II.
1.
Permulaan
Sosiologi di Indonesia
Pada
hakikatnya,banyak pujangga serta pemimpin pada suatu saat itu belum pernah
mempelajari teori formal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Akan tetapi,
mereka telah memasuki unsur-unsur sosiologi didalam
ajaran-ajarannya.Misalnya, Wulang Rehdan
konsep kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara.
Ajaran Wulang Reh diciptakan oleh Sri Paduka
Mangkunegoro IV dari Sukarta.
AjaranitumengajarkantatahubunganantaraparaanggotamasyarakatJawa yang
berasaldarigolongan-golonganberbeda.Ajarantersebutbanyakmengandungaspeksosiologiterutamadalambidangintergroup relation.
Ki
HajarDewantara,peloporutama yang meletakkandasarbagipendidikannasional di
Indonesia memberikansumbangan yang sangatbanyakpadasosiologi.
Beliaumengungkapkankonsep-konsepnyamengenaikepemimpinandankekeluargaan
Indonesia yang dengannyatadiptaktikkandalamorganisasipendidikan Tanah Siswa.
Dari
keterangan-keterangandiatas,
nyatalahbahwaunsur-unsursosiologitidakdigunakandalamsuatuajaranatauteori yang
murnisosiologis.unsur-unsursosiologidigunakansebagailandasanuntuktujuanlain,yaitutentangtatahubunganantarmanusiadanpendidikan.
Dari
kasustersebutjelaslahbahwasosiologipdawaktuitudianggapsebagaipembantubagiilmu-ilmupengetahuanlainnya
di Indonesia.Dengan kata lain,
sosiologipadawaktuitubelumdianggapcukuppentingdancukupdewasauntukdipelajaridandipergunakkansebagaiilmupengetahuanterlepasdariilmu-ilmupengetahuanlainnya.
Didalamtingkatperkembangansosiologi
yang demikianitu,tidakdapatdiharapkanberkembangnyapenelitiansosiologis yang
mencobamenemukankenyataan-kenyataansosiologisdalammasyarakatindonesia. Hal
itudisebabkandalamsosiologihanyamengutamakanteori,
sedangkanilmunyabelumdianggappentinguntukdipelajaritersendiri.
2.
PerkembanganSosiologiSetelahPerangDuniake II
Padatahun 1948
seorangsarjan Indonesia Prof. Mr.
SoenariololopakinguntukpertamakalinyamemberikuliahsosiologipadaAkademiIlmuPolitik
di Yogyakarta
(akademitersebutkemudiandileburdalamUniversitasGadjahMadadanmenjadifakultassosialdanpolitik
). Kuliahdiberikandalambahasa Indonesia.Hal
inimerupakansuatukejadianbarukarenasebelumperangdunia II
semuakuliahpadaperguruantinggidiberikandalambahasaBelanda.
c.
Hakikatsosiologi
Apabilasosiologidotelaahdarisuduthakikatnya,akantampakdapatmembantumemberikangambaranuntukmendapatkanilmupengetahuanmacamapakahitusosiologi.
Adapunhakikatsosiologi,antara lain sebagaiberikut.
Sosiologiadalahsuatuilmusosialkarnamempelajaritentangmasalahsosial
yang adadalammasyarakat. Selainitu,
sosiologimempelajariperilakudaninteraksikelompok,
menelusuriasalusulpertumbuhannya,
sertamenganalisispengaruhkegiatankelompokterhadapanggotanya.
Sosiologibukanmerupakandisiplinilmu
yang normatif,melainkansuatudisiplin yang kategoris. Artinya,
sosiologimembatasidiripadaapa yang terjadidewasaini, bukanmengenaiapa yang
terjadiatauseharusnyaterjadi
.sosiologitidakmenetapkankearahmanasesuatuseharusnyaberkembangdalamartimemberikanpetunjuk-petunjuk
yang menyangkutkebijaksanaankemasyarakatandari prose kehidupanbersama.
Sosiologimerupakanilmupengetahuanmurni
(pure science). Adapun yang dimaksud pure science adalahilmupengtahuan yang
bertujuanuntukmembentukdanmengembangkanilmupengetahuansecaraabstraksertahanyauntukmempertinggimutu.
Tujuansosiologiadalahuntukmendapatkanpenngetahuansedalam-dalamnyatentangmasyarakatdanbukanuntukmempergunakanpengetahuantersebutterhadapmasyarakat.
Sosiologimerupakanilmupengetahuanabstrakdanbukanilmupengetahuan
yang kongkret. Artinya, yang
diperhatikandalamsosiologiadalahbentukdanpola-plaperistiwadalammasyarakat.
Sosiologibertujuanuntukmenghasilkanpengertian-pengertiandanpola-polaumum.
Sosiologimenelitidanmencariapa yang
menjadiprinsipatauhukumumumdariinteraksiantarmanusia.
Sosiologimerupakanilmupengetahuanempirisdanrasionalisdilihatdarimetode
yang digunakan, artinyasosiologididasarkanpadaobservasidanakalsehat yang
hasilnyatdkbersifakspekulatif.
Sosiologimerupakanilmupengetahuanumum.
Artinya, sosiologimempelajarigejal yang
umumdanselaluadapadasetiapinteraksimanusia
D. Sosiologisebagaiilmu
Setelahkitabanyakmembicarakantentanghakikatdansejarahperkembangansosiologi,
pertanyaan yang
akanmunculkemudianadalahapakahsosiologiitubenar-benarmerupakansuatuilmupengetahuan?
Untukmenjawabnya,marilahkitabahasartiilmupengetahuan(science).
Secarasederhana, dapatdirumuskanbahwailmupengetahuanadalahpengetahuan(knowledge)
yang
tersusunsecarasistematisdenganmenggunakankekuatanpemikiransertaselaludapatdiperiksadanditelaah
(dikontrol) dengankritisolehsetiap orang yang inginmengetahuinya.
Perumusantersebutmasihlahsangatjauhdarikesempurnaan.Namun, yang
terpentingadalahbahwaperumusantersebuttelahmencakupbeberapaunsurpokok yang
tergabungdalamsuatukebulatan.Unsur-unsurpokoktersebut,antara lain
pengetahuan,tersusunsecarasistematis,menggunakanpemikiran,
dandapatdikontrolsecarakritisoleh orang lain atauumum.
Pengetahuan
(knowledge)
Pengetahuanadalahkesandidalampikiranmanusiasebagaihasilpenggunaanpancaindranya.Pengetahuanberbedadenganbuahpikiran(ideas)
karenatidaksemuabuahpikiranmerupakanoengetahuan. Bisasajabuahpikiranituhanyasemata-matamerupakankelakardanangan-angan.Namun,bagiseorangilmuwanbisasajabuahpikirantersebutmerupakanhal
yang berhargagunapelaksanaantugasataukegiatannya
Tersusunsecarasistematis
Perludiketahuibahwatidaksemuapengetahuanmerupakansuatuilmu.Hanyapengetahuan
yang tersusunsecarasistematis yang merupakanilmupengetahuan.
Sistematikaberartiurut-urutantetentudariunsur-unsur yang
merupakansuatukebulatan.Denganadanyasistematika,akanjelastergmbargarisbesarilmupengetahuan
yang bersangkutan.
3. Menggunakanpemikiran
Pemikiranadalah
proses berpikirdenganmenggunakanotak. Pengetahuan yang
berasaldaripemikirantersebutdiperorolrhmelaluikenyataan(fakta)
denganmelihatdanmendengarsendirisertamelaluialat-alatkomunikasi. Alatkomunikasi
yang dimaksud, misalnyasuratkabar, radio, film, dantelevisi. Hal-haltersebutkemudianditerimadenganpancaindrauntukdiolaholehotak.Dari
sinilahmunculpengaruhataupengalaman-pengalaman yang
disusunsecarasistematikolehotakdanhasilnyaadalahilmupengetahuan.
4. Dapatdikontrolsecarakritisoleh
orang lain atauumum(objektif)
Padatahapini,
ilmupengetahuantersebutharusdapatdikemukakandandiketahuiumumsehinggadapatdiperiksadan ditelaah
oleh umum yang mungkin berbeda paham dengan ilmu pengetahuan yang dikemukakan.
Kalau ilmu pengetahuan yang nertral tersebut sudah diterima oleh umum, ilmu
pengetahuan tadi harus ditujukan pada suatu sasaran tertentu, misalnya
masyarakat, manusia, dan gejala-gejala alam.
Dengan memerhatikan rumusan tentang ilmu pengetahuan di atas, jelaslah
bahwa sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya masyarakat. Sosiologi merupakan
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur ilmu
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar